• Subcribe to Our RSS Feed

Senin, 17 Oktober 2016

Gimana ya kalau Benteng Vastenburg Solo jadi kayak gini?

20.45 // by FDR // 1 comment

 Perlukah Revitalisasi Benteng Vastenburg, Surakarta?


 
Gambar Pintu Utama Benteng Vastenburg Solo saat ini ( http://joglosemar.co/2016/02/pemkot-akan-kembalikan-pintu-vastenburg-ke-aslinya.html

Benteng Vastenburg Surakarta merupakan salah satu peninggalan kolonial di kota asal Presiden Indonesia yang ke-7, Bapak Joko Widodo. Keberadaannya merupakan simbol kolonialisme di kota yang terkenal akan budaya Jawa yang adiluhung. Benteng Vastenburg terletak di sebelah utara Alun-alun Keraton Surakarta, atau di depan Gedung Bank Indonesia, di ujung timur Jl. Slamet Riyadi, Solo. Dahulu fungsinya sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan Belanda di kota yang awalnya bernama desa Sala ini.

Setelah Indonesia merdeka, yang pada tahun 2016 ini menginjak usianya yang ke- 71, Benteng Vastenburg sering dimanfaatkan sebagai wadah acara seni, budaya maupun edukasi. seperti contohnya pada tahun 2016 ini, diadakan Solo International Performing Art (SIPA) pada tanggal 8-10 September 2016. Lokasi di dalam benteng memang berupa lahan terbuka dengan pohon-pohon beringin besar di tengahnya. Padahal rupa asli benteng Vastenburg ini dulunya penuh dengan bangunan di dalam benteng, mirip sekali dengan desain Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Benteng Vredeburg sendiri, saat ini difungsikan sebagai museum dan kondisi di dalamnya relatif masih mirip dengan kondisi aslinya dulu. Hmm, jadi kalau menurut Anda, anda lebih memilih menikmati yang mana, yang asli seperti di Jogja, atau yang sudah kosong nan lega seperti di Solo? Tentu masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri, yang masih utuh dapat menimbulkan memori kelamnya masa penjajahan, dan mungkin yang sudah dibongkar serta dialih fungsikan sebagai open space, mampu memberi euforia baru akan luhurnya sebuah peninggalan sejarah.


Gambar Suasana Opening Ceremony SIPA 2016 Mahaswara dengan Maskot Peni Candra Rini
 
Berawal dari SIPA 2016 tersebut, yang saya hadir pada hari pertama yakni tanggal 8 September 2016, mengingatkan akan Tugas Akhir saya saat studi di Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta dulu. Tugas Akhir saya waktu itu berjudul " Revitalisasi Benteng Vastenburg sebagai Pusat Seni Kontemporer". Oleh karenanya, berikut saya bagikan sebagian kecil dari karya saya tersebut. Barangkali saja, apresiasi kecil saya akan salah satu cagar budaya di kota Solo ini, dapat dilihat oleh pihak-pihak yang terkait, setidaknya menumbuhkan kepedulian kita pada peninggalan sejarah bangsa. Yaa, walaupun mungkin terlalu muluk kalau mengharap karya saya ini akan direalisasikan suatu saat, tapi bolehlah sedikit berkhayal, hehe ;) toh semua orang besar di bumi ini dulunya adalah pengkhayal kan.. Langsung saja deh, ini gambar 3d yang saya desain dengan 'bertapa' 3 bulan di studio tugas akhir. Boleh lho diskusi atau bertanya seputar desain saya ini. Bisa langsung kontak saya, lebih lanjut lihat di jendela Contact yaa.. 

Jadi, menurut anda, perlukah Benteng Vastenburg Solo direvitalisasi?

#benteng vastenburg#kolonialisme solo#peninggalan sejarah solo#arsitektur kolonial#SIPA#cagar budaya#arsitektur kolonial#revitalisasi#surakarta

1 komentar:

  1. kalau benteng vastenburg di desain seperti itu malah eksistensi benteng hilang, sejarahnya tenggelam oleh desain. sebenarnya tujuan dari desain itu apa? menonjolkan eksistensi benteng apa menghapus keberadaan benteng? maap sebelumnya hehehehehe

    BalasHapus